KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Seiring pelantikan Lilis Nuryani Fuad- Zaeni Miftah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kebumen yang baru, setumpuk harapan pun datang dari berbagai pihak
Salah satunya dari Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen, Dr Imam Satibi MPdI. Pria yang juga Rektor UMNU Kebumen itu berharap kepemimpinan baru ini harus mampu meningkatkan daya saing Kebumen dengan strategi yang tepat dan berbasis pada permasalahan serta potensi daerah.
Salah satunya dengan menjadikan konsep kearifan lokal (local wisdom) sebagai landasan dalam setiap kebijakan.
"Langkah awal yang harus dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Kebumen adalah mengidentifikasi masalah dan potensi daerah secara komperehensif agar strategi pembangunan yang diterapkan tidak keliru, " ujarnya Jumat (21/2/2025)
Dr Imam Satibi lantas menyoroti sejumlah permasalahan klasik dan riil yang saat ini masih dihadapi Kebumen. Diantaranya, tingginya angka kemiskinan serta angka putus sekolah di tingkat pendidikan dasar yang memprihatinkan.
Juga kesenjangan pendidikan, terutama antara sekolah negeri dan swasta dan masih banyaknya pesantren yang belum memiliki izin operasional.
Selain itu, rendahnya mutu sarana dan prasarana pendidikan Madin, PAUD, dan TPQ. Juga kurangnya inovasi teknologi di sektor pertanian. Ketujuh, stagnasi budaya yang menghambat perkembangan identitas lokal. Serta kedelapan, terbatasnya lapangan kerja bagi masyarakat. Kesembilan, minimnya investor yang tertarik menanamkan modal di Kebumen.
Namun demikian, Kebumen juga memiliki potensi besar yang bisa dimaksimalkan. Baik dari sisi kearifan lokal berupa budaya gotong royong dan tingginya nilai-nilai spiritual yang dimiliki warga Kebumen
Belum lagi, sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor pertanian lalu potensi ekonomi maritim yang dapat dikembangkan lebih lanjut serta potensi wisata yang kaya dan beragam. "Dan jangan lupa, keunggulan Kebumen sebagai bagian dari kawasan Geopark Internasional," katanya
Dr. Imam Satibi lantas mendorong Bupati dan Wakil Bupati mampu menggali keunggulan dan kekhasan lokal (distinction) Kebumen sebagai basis utama dalam perencanaan pembangunan.
"Konsep local wisdom atau kearifan lokal harus menjadi landasan dalam setiap kebijakan, sehingga pembangunan yang dilakukan tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh," ujarnya
Pada akhirnya, Satibi berharap kepemimpinan Lilis Nuryani Fuad dan Zaeni Miftah mampu membawa perubahan positif bagi Kebumen. "Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan akademisi menjadi kunci dalam mewujudkan Kebumen yang lebih maju, berdaya saing, dan sejahtera," ujarnya. (cah)