KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pemerhati dunia pendidikan asal Gombong, Yunus Anis Ridwan Al Badri memiliki usulan terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subiyanto- Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya, program MBG ini seyogianya melibatkan sekolah dalam pelaksanaannya. Dalam praktiknya, pemerintah menyalurkan dana program MBG. Lalu, pihak sekolah yang akan mengelolanya.
"Nah, nantinya pemerintah melalui dinas terkait apakah dinas kesehatan atau badan gizi memantau agar makan siang gratis (MBG,red) ini sesuai baik dalam jumlah, higienis atau kandungan gizinya, " ungkap pria yang juga akrab disapa Gus Yunus tersebut.
Usulan ini mengemuka, ujar Yunus Anis, menyikapi perkembangan terbaru pelaksanaan program ini. Dimana pemerintah tengah membangun sejumlah dapur umum untuk keperluan program makan siang gratis. Pemerintah bakal melibatkan TNI dalam program ini
Yunus Anis Ridwan mengaku tak yakin rencana ini berjalan baik. Belajar dari pengalaman, ujar dia, butuh tenaga sangat terlatih untuk menyiapkan makanan dalam jumlah banyak dalam hitungan jam.
"Dari informasi yang saya dengar, untuk pelaksanaan program ini di Kebumen setidaknya ada 3 ribu porsi makanan setiap harinya. Ini tentu membutuhkan tenaga yang banyak. Tak cukup banyak, mereka juga harus sudah terbiasa melakukan pekerjaan semacam ini atau terlatih," ujar pemilik salah satu lembaga pendidikan di Kecamatan Karanganyar ini.
Belum lagi, adanya pihak-pihak yang terdampak dari program MBG ini sudah sangat jelas. Yakni, para usaha mikro kecil menengan (UMKM) yang selama ini sudah bekerja sama dengan sekolah menyediakan makan siang gratis dan kantin bagi siswa, hampir bisa dipastikan gulung tikar.
Sekedar informasi, sejumlah sekolah khususnya sekolah yang menerapkan full day, sudah memberlakukan makan siang bagi siswanya. "Kalau pengelolaannya melibatkan sekolah, saya optimis program ini berjalan baik," katanya. (cah)
