Minggu, 23 Maret 2025

Cegah Polemik Shalat Ied Alun-alun, Pemkab Kebumen Didorong Aktifkan Kembali PHBI


KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kebumen, Dr Imam Satibi MPdI mendorong Pemkab Kebumen kembali mengaktifkan kembali keberadaan Panitia Hari-hari Besar Islam (PHBI) di momen lebaran tahun ini.


Keberadan PHBI, ujar Dr Imam Satibi, untuk mengantisipasi terjadinya polemik pada momen penyelenggaraan sholat Ied di Alun-Alun Kebumen.  Polemik dimaksud, adanya "gesekan kecil" antar ormas Islam di Kebumen  terkait penentuan imam dan khatib sholat Ied di Alun-alun pada 1 Syawal 1446 H. 


Kemungkinan besar, 1 Syawal jatuh pada hari yang sama tahun ini.  Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Dr Imam Satibi menyampaikan, keberadaan PHBI terbukti efektif dalam menjaga keteduhan umat beragama.  Hal ini tak lepas karena PHBI selalu melibatkan berbagai ormas Islam dalam penentuan imam dan khatib sholat Ied, sehingga tercipta sinergi yang baik.


"Pada hari raya Idul Fitri sebelum pandemi, Pemerintah Daerah melalui PHBI selalu mengoordinasi pelaksanaan sholat Ied di Alun-Alun Kebumen dengan melibatkan berbagai ormas Islam dalam penugasan imam dan khatib. Hal ini penting untuk menjaga harmonisasi dan ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat," ujar Dr. Imam Satibi, Sabtu (22/3)


"Saya yakin Bupati dan Wakil Bupati Kebumen memiliki komitmen kuat untuk memperkuat kualitas keagamaan di daerah ini. Jangan sampai hal yang kecil menjadi harmonisasi keagamaan kurang indah," tambahnya.


Lebih lanjut, Dr. Imam Satibi juga mengajak seluruh ormas Islam di Kebumen untuk menjaga ukhuwah Islamiyah dan menghindari ego sektoral yang dapat memicu kecemburuan di tengah masyarakat. 


Usulan pembentukan kembali PHBI ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Daerah dan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga kekompakan dan kerukunan umat Islam di Kebumen, khususnya dalam momentum hari raya yang sakral ini. "Mari kita bersama-sama menjaga persatuan umat dengan menahan diri dari ego sektoral yang hanya akan merugikan kebersamaan," kata Dr Imam Satibi.(cah)


Berita Terbaru :