KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Mulai pertengahan Ramadan tahun ini, Pemkab Kebumen bakal menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Sasarannya, 106 desa rawan pangan dan miskin ekstrim, yang terdiri dari 91 desa miskin ekstrim dan 15 desa rawan pangan.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Kebumen Zaeni Miftah pada kegiatan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM-TPID) Kebumen, Jumat 7 Maret 2025. Hadir pada kesempatan tersebut Sekda Edi Rianto, Asisten II Sri Kuntarti, Pimpinan OPD, Bulog serta Badan Pusat Statistik BPS kebumen.
Zaeni mengatakan, pada awal bulan Ramadhan harga komoditas pangan di Kebumen masih tergolong aman, begitu juga stok bahan pangannya. Hanya ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan, namun tergolong masih aman.
"Karena itu untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga pangan, Pemkab Kebumen pada minggu kedua bakal melaksanakan GPM di sejumlah titik. Tadi disebut ada 106 desa yang rawan pangan. GPM ini untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat, sekaligus untuk menjaga stabilitas harga pangan," ujar Zaeni, Jumat (7/3/2025).
Selain itu, juga telah dilaksanakan operasi pasar mulai dari 24 Februari hingga 29 Maret, di beberapa kantor pos wilayah Kebumen, dengan komoditas yang dijual seperti beras, minyak goreng, gula pasir , daging dan bawang putih.
Kemudian selanjutnya pengawasan pangan dari aspek keamanan pangan (residu pestisida dan Formalin), Kemasan dan masa kadaluwarsa, Ijin PSAT dilaksankan mulai 10, 11, 12 Maret 2025 di Pasar Modern dan Pasar Tradisional. "Kedepan kita juga bak memberikan bantuan subsidi pinjam bagi para pedagang kecil," ucapnya.
Sementara itu, Sekda Edi Rianto mengatakan HLM TPID ini, dilaksakanakan untuk mensinergikan semua stakeholder terkait untuk melakukan langkah-langkah antisipatif dalam rangka kesiapan selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Sekaligus memastikan harga terkendali dalam rentang harga eceran tertinggi.
Pihaknya meminta kepada DisperindagKUKM untuk menerbitkan surat himbauan agar masyarakat bijak berbelanja dan tidak panic buying, dan juga meminta kepada para pelaku udaha (pedagang besar, retail modern) untuk menjaga pasokan dan tidak menahan barang serta tidak mempermainkan harga
Tidak hanya itu, Pemkab juga meminta kepada BULOG agar Program Serap Gabah Petani mulai dijalankan, karena Kebumen sudah mulai Panen, agar gabah petani dapat dibeli minimal sama dengan harga pembelian BAPANAS . "Alhamdulilah Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kebumen saat ini Stabil dan Inflasi nasional terjaga dalam rentang target nasional 2,5÷1," pungkasnya.