KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif PCNU Kebumen menargetkan dalam satu tahun ini minimal ada satu atau dua sekolah unggulan Ma'arif yang bisa dikembangkan. Untuk pilot project-nya yang memungkinkan bisa dikembangkan adalah SMK Ma'arif 1.
"Untuk pilot projectnya mungkin yang bisa dikembangkan adalah SMK Ma'arif 1 Kebumen dan SD Ma'arif Klirong. Untuk SMK Ma'arif 1 mungkin nanti lebih dikembangkan lagi kurikulumnya dengan menambah studi bahasa Korea, Jepang dan Mandarin. Ini sebenarnya prosesnya sudah berjalan, tinggal di up lagi," ujar Ketua LP Ma'arif NU Kebumen, Mukhsinun dalam kegiatan Rapat Kerja Dinas (Rakerdin) yang berlangsung di kantor PCNU Kebumen, Kamis (27/2/2025).
Untuk menciptakan mutu pendidikan yang bagus, maka kata dia, infrastrukur, SDM dan kurikulumnya harus memadai, bisa menyesuaikan perkembangan zaman. Di Kebumen sendiri total ada 87 sekolah Ma'arif NU dari tingkat SD/MI sampai SMK.
"Dalam Rakerdin ini tadi juga dilaksanakan penandatanganan Pakta Integritas untuk para kepala sekolah agar bagaimana mereka bisa bisa lebih bertanggungjawab dalam mengemban amanah pendidikan, yakni dituntut untuk bisa menciptakan pendidikan yang berkualitas, dan berdaya saing," ujarnya.
Untuk itu, Mukhsinun berharap kepada semua guru dan kepala sekolah ketika ada satu persoalan atau tantangan yang dihadapi, agar tidak segan untuk dibicarakan secara bersama-sama dengan LP Ma'arif, sehingga bisa dicarikan solusinya. Karena pada prinsipnya, ia tidak ingin hanya satu atau dua sekolah Ma'arif yang maju, sementara yang lain stagnan.
Di sisi lain, Ketua PCNU Kebumen Imam Satibi mengatakan, Rakerdin ini menjadi penting untuk mematangkan program LP Ma'arif dalam lima tahun ke depan. Ia berharap LP Ma'arif bisa benar-benar bisa mewujudkan prestasi dan kinerjanya. Sehingga citra pendidikan NU di Kebumen semakin dipercaya dan akuntabel.
"Saya yakin Ma'arif NU itu punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain. Termasuk sekolah, yaitu yang pertama adalah konsisten dalam aqidah, akhlak, dan ilmu-ilmu keagamaannya," ujar Satibi.
