![]() |
Agus Hasan Hidayat |
KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kendati Pemkab Kebumen sudah "mengambil jalan tengah", isu pelaksanaan shalat ied tingkat kabupaten Kebumen di tahun 2025 ternyata masih bergulir. Setelah kader Achmad Marzoeki, giliran tokoh muda Muhammadiyah, Agus Hasan Hidayat, angkat bicara.
Agus Hasan mengungkap, cukup menyesalkan isu terkait pelaksanaan shalat ied tingkat kabupaten Kebumen di tahun 2025 ini kemudian bergulir di media.
Menurut Agus Hasan, shalat Id di alun-alun tidak perlu dipersoalkan apalagi kemudian menjadi polemik seperti dikhawatirkan Ketua PCNU Kebumen Dr Imam Satibi.
"Bukankah selama ini penyelenggaraan berjalan cukup harmonis dan nyaman? Yang meyakini lebih afdhol di lapangan melaksanakan di lapangan dan yang meyakini di masjid lebih afdhol juga bisa melaksanakannya di masjid dengan nyaman. "
"Harmonisasi dan ukhuwah islamiyah cukup berjalan baik terutama dulu di era pemerintahan Bapak Yahya Fuad - Yazid Mahfudz maupun saat ini di pemerintahan bupati Lilis Nuryani - Zaeni Miftah," ujar Agus Hasan, kemarin (27/3/2025)
Oleh karena itu, Agus Hasan memandang ide pembentukan PHBI seperti usulan Dr Imam Satibi tidaklah mendesak. Agus Hasan menyampaikan, panitia PHBI bukanlah hal yang wajib. Terlebih, bila alasan pembentukan PHBI disebut untuk menghindari polemik.
"Pembentukan panitia PHBI oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan sholat ied di alun-alun demi menghindari polemik (justru), muncul pertanyaan. Benarkah selama ini yang berjalan ada polemik?" katanya
Di saat yang sama, Agus Hasan juga mempertanyakan pernyataan Dr Imam Satibi yang menyebut penentuan imam dan khotib sholat ied sudah diputuskan oleh Bupati.
"Perlu diklarifikasi lebih lanjut benar atau tidaknya, karena sepertinya janggal bupati sebagai kepala pemerintahan sampai cawe-cawe menentukan imam dan khotib Sholat Ied, yang lebih mungkin adalah Bupati menyerahkan penentuan tersebut kepada panitia PHBI," ujarnya
Di kesempatan yang sama, Agus Hasan juga menyoroti pernyataan Dr Imam Satibi yang menyebut sholat ied di alun-alun bukan milik ormas tertentu. Dalam hal ini, Agus Hasan mengatakan yang dimaksud Imam Satibi adalah Muhammadiyah
Menurut dia, pernyataan ini dinilainya kurang bijaksana. "Tentu itu adalah bentuk kalimat yang kurang bijaksana. Karena shalat Ied bukan kegiatan yang layak diperebutkan. Tetapi menyangkut keyakinan pelaksanaan ibadat yang menjadi keyakinan penganutnya. Sehingga dapat memicu penafsiran yang berbeda di masyarakat bahwa terjadi perebutan penyelenggaraan ibadah," ujar dia
Semestinya, ujar Agus Hasan, PHBI dapat menghormati kerja panitia sebelumnya yang sudah dan sedang berjalan menyiapkan agenda penyelenggaraan sholat ied di alun-alun.
"Bahkan, sudah menggelar rapat dengan stakeholder Pemkab dan menghindari drama dan kesan ambil alih pengelolaan," katanya.
Kedepan jika memang PHBI serius mengelola sholat ied di alun-alun, Agus Hasan menyarankan agar sejak awal sudah mempersiapkannya. Sehingga, sudah ada kejelasan pihak mana yang bertanggungjawab dan difasilitasi oleh Pemkab penyelenggaraan sholat ied di alun-alun," imbuhnya
"Jika Muhammadiyah yang selama ini sebagai penyelenggara sholat ied di alun-alun tidak lagi terlibat, maka sangat mudah untuk menyelenggarakan di tempat terbuka lain karena itu adalah bagian dari dakwah dan syiar dalam beribadah khususnya sholat ied," pungkas Agus Hasan
Sebelumnya, Ketua PCNU Kabupaten Kebumen, Dr Imam Satibi mengusulkan Pemkab membentuk kembali Panitia Hari Besar Islam (PHBI) untuk mengantisipasi potensi timbulnya polemik terkait pelaksanaan shalat Ied di alun-alun Kebumen. Khususnya soal siapa yang akan menjadi imam dan khatib dalam pelaksanaan shalat Ied di alun-alun pada 1 Syawal 1446 H
Hingga kemudian, Imam Satibi kepada awak media menyampaikan, telah mendengar langsung dari Bupati Kebumen Lilis Nuryani Fuad bahwa usulannya itu telah ditindaklanjuti. "Berdasarkan informasi yang saya terima secara langsung dari Bupati Ibu Lilis (Bupati Lilis Nuryani Fuad,red) sholat Ied di alun-alun akan diselenggarakan oleh pemerintah daerah bukan ormas Islam tertentu," ujar Imam Satibi, kemarin (24/3)
Selain itu, lanjutnya, yang akan bertindak imam sholat dari NU yakni Wakil Bupati Zaeni Miftah yang juga pengurus PCNU. Sedangkan Khatib dari unsur jajaran Muhamadiyah. Selain itu, telah diputuskan bersama bahwa Bupati Kebumen, Lilis Nuryani Fuad bakal menjalankan shalat Ied di Masjid Kauman Kebumen.
Di bagian lain, Kebumen Ekspres mendapatkan informasi, bahwa penentuan siapa imam dan khotib shalat Id di alun-alun telah ditentukan oleh panitia sendiri. Atau dengan kata lain, tidak ditentukan Bupati
"Rencana awalnya, kalau Muhammadiyah yg mengadakan sholat Ied di alun alun, maka sebagai bentuk ukhuwah, Bupati akan sholat di masjid Agung, sedangkan Wabup di alun-alun," ujar sumber koran ini. (cah)
Berita Terbaru :
- Bupati Kebumen Shalat Ied di Alun-alun Pancasila
- BNPB Salurkan Bantuan Bencana untuk Kebumen Rp 200 Juta
- Pedagang Pasar Tumenggungan Sebut Lebaran tahun ini tak Seramai Edisi Sebelumnya
- Polres Kebumen Terjunkan 146 Personel Amankan Malam Takbiran
- Lebaran, Warga Kebumen Berburu Ketupat di Pasar Tumenggungan
- Gelar Orasi Sambil Bagikan Takjil, Gerrak Ajak Warga Dukung RUU TNI
- Tim Futsal Selang Kembali Merajai Turnamen Futsal Fort Ramadhan 2025