KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pemkab Kebumen tengah melaksanakan program pertanian dengan sistem Corporate Farming. Pola kemitraan ini telah dilakukan dengan luasan lahan mencapai 156 hektar di 37 poktan atau gapoktan yang tersebar di 17 kecamatan. Sejauh ini, hasilnya cukup memuaskan.
Seperti di Desa Panjangsari Kecamatan Gombong, misalnya. Di lokasi ini, perintisan corporate farming dengan luas lahan 4,5 hektar. Dari luasan lahan itu, diperkirakan menghasilkan panen padi sebanyak 49,07 ton.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Teguh Yuliono pada kegiatan panen raya padi dengan sistem Corporate Farming yang dikembangkan oleh Kelompok Tani (Poktan) Catur Rahayu di Desa Panjangsari, Kecamatan Gombong, Kamis (13/3/2025).
Teguh Yuliono menjelaskan, corporate farming adalah suatu bentuk kerjasama ekonomi dari sekelompok petani dengan orientasi agribisnis melalui konsolidasi pengelolaan lahan sehamparan dengan tetap menjamin kepemilikan lahan pada masing-masing petani, sehingga efisiensi usaha, standarisasi mutu, dan efektivitas serta efisiensi manajemen pemanfaatan sumber daya dapat dicapai.
Hasilnya cukup menjanjikan. Namun demikian, pada musim tanam ini, tantangan besarnya adalah adanya serangan hama wereng batang coklat (WBC), sehingga beberapa wilayah yang terserang wereng batang coklat harus mempercepat panennya untuk menghindari gagal panen.
"Alhamdulillah di Desa Panjangsari ini dapat panen dengan hasil yang sangat baik," ujarnya
Disampaikan juga bahwa rintisan corporate farming di Desa Panjangsari ini, Kelompok Tani Catur Rahayu juga telah bekerjasama dengan perusahaan penangkar benih sehingga nanti hasil panennya akan langsung diambil sebagai bahan benih padi
Sementara itu, Bupati Kebumen Hj Lilis Nuryani Fuad yang hadir kemarin, menyambut baik pengelolaan pertanian yang dikembangkan Poktan Catur Rahayu dengan Corporate Farming.
Bupati sangat menyadari bahwa sektor pertanian khususnya padi, memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan daerah. "Peranan sektor pertanian bukan saja memberikan andil terhadap ketahanan pangan daerah, akan tetapi ikut berkontribusi besar terhadap perkembangan perekonomian secara menyeluruh. Baik pendapatan petani, pendapatan daerah, maupun penyerapan tenaga kerja," ujarnya.
Untuk itu, Bupati menginstruksikan dinas terkait, agar produktifitas padi terus meningkat melalui upaya ketersediaan benih, harga terjangkau dan juga harus dapat memberikan keuntungan yang wajar bagi petani, sehingga petani tetap bergairah untuk meningkatkan produksi pertaniannya.