SOLO - Ketua DPRD Jateng Sumanto meminta masyarakat kembali menata kondisi finansial pasca Lebaran. Terlebih di tengah kondisi ketidakpastian global yang berpengaruh pada lesunya perekonomian saat ini.
Menurut Sumanto, masyarakat perlu bijak dalam mengelola keuangan pasca Ramadan dan Idul Fitri. Apalagi pengeluaran masyarakat cukup besar untuk Tunjangan Hari Raya (THR), mudik, membeli baju baru, dan berbagai kebutuhan lainnya.
"Masyarakat perlu berhemat karena Idul Fitri tahun ini jatuh di akhir Maret dan awal April. Bulan April masih panjang sehingga banyak kebutuhan lain yang tentu butuh biaya," ujarnya saat menjadi narasumber Dialog "Lebaran Usai, Saatnya Kembali Bergerak" di Radio Solopos, Selasa, 15 April 2025.
Ia menambahkan, momentum mudik dan balik saat Lebaran lalu berjalan lancar. Sebagian besar masyarakat bisa ber Idul Fitri meski kondisi ekonomi sedang sulit.
"Ibaratnya setahun mereka bekerja, hasilnya dihabiskan saat Lebaran. Mudik dan balik lancar meski ada penurunan jumlah masyarakat yang mudik," ujarnya.
Ketua DPRD Jateng Sumanto mengatakan, pasca Lebaran dan banyak pengeluaran, kini saatnya semangat dalam bekerja kembali. Politisi PDI Perjuangan tersebut mengajak masyarakat untuk berhemat di tengah kondisi perekonomian yang sedang sulit.
"Semua merasakan situasi yang sulit ini, tapi jangan pesimis. Guncangan ekonomi terjadi di semua sektor. Jika negara berhemat, kita juga harus berhemat. Tunda rencana untuk renovasi rumah, dan membeli mobil. Dalam kondisi seperti ini, harus hati-hati untuk jangka panjang," ungkapnya.
Ia berharap kondisi perekonomian membaik dalam waktu yang tidak terlalu lama. Masyarakat juga perlu jeli melihat peluang kerja dan peluang usaha untuk meningkatkan penghasilan.
"Saya berpesan agar masyarakat bisa mengerem keinginan dan menunda belanja kebutuhan yang tidak terlalu penting," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Jateng, Ayuning Sekar Suci juga mengajak masyarakat mengelola keuangan pasca Idul Fitri. Ia mengungkapkan, Jateng mengalami inflasi 1,43 persen month to month pada Maret 2025 yang dipengaruhi tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
"Penting untuk memulihkan dan menjaga kondisi finansial pasca Ramadan dan Lebaran ini," ujarnya.
Ia juga mengkritisi maraknya judi online yang ikut mengganggu perekonomian masyarakat. Bahkan, banyak anak muda yang tertarik ikut berjudi secara online.
"Judi online ini perlu disikapi karena ikut menjadi pemicu turunnya daya beli masyarakat," katanya. (*)
Berita Terbaru :
- Budaya Keselamatan dalam Penyelesaian Dilema Etik dan Etika Profesi di Layanan Kesehatan
- Jangan Salah Paham! Ini 5 Hal yang Tidak Ditanggung oleh Asuransi Handphone
- Etika Bisnis Tantangan Toko SRC Dalam Ekonomi Digitalisasi
- Mobil Listrik dari Bank Jateng Jatuh ke Tangan Warga Kelurahan Tamanwinangun
- Sabu, Perangkat Desa di Kebumen Dibekuk Polisi
- UMNU Kebumen Gelar Yudisium dan Pembekalan Alumni
- DPRD Kebumen Sahkan Raperda Pelindungan dan Pemberdayaan Perempuan