• Berita Terkini

    Senin, 21 April 2025

    Menteri BPLH Dorong Kebumen Maksimalkan Pengelolaan Sampah


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Menteri Lingkungan Hidup merangkap Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH)  Hanif Faisol Nurofiq mendorong pemerintah daerah dapat menangani persoalan sampah dengan lebih maksimal. 


    Tak terkecuali bagi Pemkab Kebumen yang dinilai Hanif Faisol juga belum optimal. 


    Hal itu disampaikan Hanif Faisol Nurofiq saat melakukan kunjungan kerja ke Kebumen Sabtu (19/4/2025). Saat itu, Hanif Faisol Nurofiq mengunjung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kaligending, dan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kelurahan Panjer. Ia didampingi Bupati Kebumen, Lilis Nuryani dan Wakil Bupati Zaeni Miftah.



    Di sana Hanif melihat langsung bagaimana pengeloaan sampah, yang bisa dimanfaatkan menjadi gas metana dan RDF. 

    Menteri Hanif menyampaikan, persoalan sampah menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk bisa diatasi dengan baik. Presiden Prabowo Subianto menargetkan pada 2029 persoalan sampah di Indonesia harus sudah selesai ditangani atau dikelola dengan baik. 



    "Kepala daerah, baik gubernur, bupati dan wali kota punya tangung jawab atau kewenangan yang besar untuk pengelolaan sampah di wilayah masing-masing. Untuk itu saya harap kerjasamanya untuk menciptakan lingkungan yang bersih, zero sampah," ujar Menteri Hanif.


    Ia mengapresiasi upaya Pemkab Kebumen dalam pengelolaan sampah, yakni dengan adanya gas metana, dan pemanfaatan sampah kering menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara atau (RDF). Ia menyebut ini merupakan upaya positif yang harus didukung oleh pemerintah pusat. "Harus dikembangkan lagi," ujarnya.


    Dalam sehari TPA yang ada di Kebumen, baik TPA Kaligending dan Semali mampu menghasilkan sampah 100 ton. Namun kata Menteri Hanif jika dilihat dari jumlah penduduk Kebumen yang mencapai 1,4 juta jiwa, maka sampah 100 ton per hari yang dihasilkan dan diolah dari dua TPA masih sangat sedikit.


    "Angka konvensi rata-rata nasional dari jiwa ke sampah, itu dikalikan 0,5 - 0,6. Kalau dikalikan 0,5 timbunan sampah yang dihasilkan di Kebumen itu 700 ton per hari. Kalau di dua TPA ini hanya mampu mendatangkan 100 ton per hari, berarti masih ada 600 ton sampah yang belum dikelola, masih lepas di luar," terang Meteri Hanif.


    "Nah ini harus menjadi perhatian kita bersama, karena kalau sampah lepas begitu di masyarakat, maka akan menjadi sumber masalah baru di lingkungan masyarakat," tambahnya.



    Berita Terbaru :