Minggu, 13 April 2025

Sosok Bahrun Munawir, Pejabat Muda Beprestasi di Kebumen


Tuangkan Ide, Bahrun Ciptakan Buku dan Keris Sang Arsyanendra Amertabhumi


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kebumen, Bahrun Munawir ternyata sosok yang menarik. Selain dikenal sebagai pejabat muda berprestasi, Bahrun ternyata punya cara menarik dalam menerjemahkan tugasnya sebagai abdi negara. Bahrun,  diketahui membuat keris dan sebuah buku. Seperti apa ceritanya?

---------------------------------

Ahmad Saifur Rohman, KEBUMEN

--------------------------------

Bahrun Munawir tercatat pejabat termuda saat ini di jajaran PNS Kebumen yang menjabat Eselon II.  Namun demikian, tugasnya cukup berat sebagai seorang Kepala Bappeda yang harus berwawasan ke depan soal pembangunan Kebumen ke depan


Bahrun kemudian mempunyai cara menarik mengejawantahkan tugas sekaligus misinya itu. Ia membuat karya seni sebuah keris dan sebuah buku sebagai simbol dan konsep pembangunan untuk Kabupaten Kebumen dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) selama 20 tahun kedepan



Buku itu diberi judul Kebumen Sumunar 2045. Tak cukup buku, Bahrun membuat sebilah keris. Tak main-main, keris ini berbahan material tatah candi. Tak sendiri, keris ini dibuat empu muda bernama Krisna Singomenggolo Putro asal Malang Jawa Timur. Sedangkan kerangka kerisnya sendiri dibuat khusus oleh Mranggi asal Imogiri Yogyakarta bersama Agus Suryono


Keris ini memiliki Tujuh Luk atau tujuh lekukan ini lantas diberi nama Sang Arsyanendra Amertabhumi . Keris ini memiliki motif lekukan penggambaran Sungai Lukulo dan potensi alam Kabupaten Kebumen termasuk potensi tempat habitat penyu sebagai fauna pesisir selatan yang menetaskan tukiknya.


Keris Sang Arsyanendra Amertabhumi, jelas dia, bukan hanya tentang bentuk fisik yang indah. Tapi juga tentang jejaring doa, harapan, dan dukungan dari mereka yang percaya pada mimpi Kebumen Sumunar 2045



Sekaligus melestarikan Profesi Mpu, Meranggi, dan Pembuat Pendok serta mengedukasi generasi muda.  "Keris ini memiliki Keluk 7, pembuatnya Dhapur Megantoro Pudhak Setegal, Pamornya dari Penggawak Wojo Tiban Kendhit, kemudian Kinatah Lung Melati dan Penyu. Tujuh luk yang akan menjadi penanda visi Kebumen Sumunar 2045 seolah berbicara padanya "SUMUNAR", Tujuh huruf, tujuh luk, tujuh langkah menuju Kebumen yang bercahaya," katanya.


Sementara itu, dalam narasi buku kerisnya, Bahrun mampu memadukan potensi dan keunggulan Kabupaten Kebumen. Ia menuangkan seluruh penggambaran potensi alam dengan kehidupan dalam wujud pamor keris. Ukiran demi ukiran Sang Arsyanendra Amertabhumi memiliki makna tersendiri seiring dengan jenjang perjalanan kehidupan.


"Awalnya hanyalah dalam dialog batin saya seorang putra daerah dari Kabupaten Kebumen, kemudian sebuah keris lahir dari perpaduan warisan suci dan mimpi masa depan. Namanya Sang Arsyanendra Amertabhumi lebih dari sekadar pusaka, ia adalah doa yang ditempa dalam baja," kata Bahrun.


Karya  ini ia dedikasikan untuk negara dan tempat kelahirannya Kabupaten Kebumen. Pria kelahiran 1986 ini pertama kali berkarir menjadi PNS pada 2010 - 2012 sebagai Staf Bappeda. Kemudian pada 2012 - 2012 menjadi Ajudan Bupati Kebumen. Pada 2012 - 2016, ia menjabat Kasubid Pemerintahan dan Pendidikan Bappeda. Kemudian pada 2017 Kasubag Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Bagian Pembangunan Setda. Karirnya terus meningkat, pada 2017 - 2019, ia dipercaya sebagai Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan. Tak lama setelah itu, pada 2019 - 2021 Kepala Bidang Izin Usaha Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Sebelum jadi Kepala Bappeda, dia pernah menjadi Sekcam Prembun, Camat Kuwarasan, Sekretaris Bappeda, Camat Kebumen, dan kemudian ia mengikuti seleksi dan terpilih sebagai Kepala Bappeda, menggantikan Edi Rianto yang diangkat menjadi Sekda dan mewarisi Sabar Irianto mantan Kepala Bappeda Kebumen yang juga guru spiritualnya. (fur)


Berita Terbaru :